TODAY, RANTEPAO — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Toraja Utara menggelar pelatihan pengelolaan usaha homestay atau pondok wisata yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 13-15 Juni 2024.
Kegiatan tersebut dilakukan di dua lokasi, yakni Toraja Heritage Hotel, Rantepao, dan di Homestay Borong di Desa Wisata Nonongan, Sopai.
Kepala Disbudpar Toraja Utara, Matius Sampelalong mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu pelatihan dasar pariwisata.
“Salah satunya untuk memajukan pariwisata dimulai dari homestay. Makanya disbudpar mengadakan pelatihan untuk pengelola homestay dan yang terpenting menurunkan inflasi, ini akan berdampak pada perekonomian masyarakat yang tinggal disekitar homestay,” ucap Matius kepada torajadaily, Sabtu (15/6).
Matius mengatakan tujuan dalam pelatihan pengelolaan usaha homestay guna menjelaskan kepada pelaku usaha tersebut, pentingnya pelayanan serta fasilitas yang memadai.
“Untuk sekarang ini tidak hanya tamu mancanegara tapi juga ada tamu domestik. Dari segi pelayanan, etika, dan prasarana harus memenuhi standar. Nah jika tamu mancanegara yang utama itu kebersihan,” katanya.
Matius pun berpesan kepada masyarakat Toraja Utara agar tetap santun ketika ada wisatawan atau turis yang datang.
“Untuk masyarakat disbudpar berkeinginan masyarakat Toraja Utara ketika ada tamu harus santun dalam hal berbicara, dalam hal pelayanan, itu yang paling utama kalau dalam pariwisata,” harapnya.
Pada kegiatan tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dibuka secara resmi oleh Bidang Ekonomi dan Pembangunan Toraja Utara, Amos Sarungallo.
Sementara pemateri adalah praktisi pengelolaan homestay yang juga pengelola Guest Toraja Homestay John Massolo, akademisi pengembangan destinasi wisata berbasis masyarakat (PBM) sekaligus merupakan Ketua PHRI Toraja Utara, Yohanes Lumbung Allo, dan akademisi perhotelan Agustinus Taruk.
Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan pengelola homestay dan pengelola desa wisata se-kabupaten Toraja Utara. (*)