Peserta Kongres XXXVIII GMKI Disiapkan 85 Rumah Tongkonan

TODAY, MAKALE – Sebanyak 85 rumah Tongkonan disiapkan untuk tempat tinggal (pemondokan) peserta Kongres XXXVIII Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) 2022.

85 rumah Tongkonan ini tersebar di empat kecamatan, yaitu Makale, Mengkendek, Makale Utara, dan Sangalla.

Koordinator Bidang Akomodasi/ Perlengkapan Kongres XXXVIII GMKI Alexander Patandean mengatakan, 85 rumah tongkonan yang disiapkan merupakan partisipasi masyarakat.

“Dari koordinasi sejauh ini kita inventarisir sudah ada 85 rumah Tongkonan milik warga yang sudah siap untuk dipakai pemondokan peserta kongres. Banyak (warga) yang mau bantu, tapi nanti kita lihat dulu dan sesuaikan kebutuhan. 95 rumah Tongkonan daya tampung 1.500 orang lebih,” ungkapnya Rabu, 16 November 2022.

Ia menjelaskan, rumah Tongkonan sengaja dipilih untuk pemondokan karena lebih luas dan dapat menampung hingga puluhan orang. Selain itu untuk memperkenalkan kearifan lokal Toraja kepada seluruh peserta Kongres.

“Partisipasi masyarakat ini adalah salah satu wujud dukungan turut membantu menyukseskan kongres. Panitia kongres mengapresiasi setinggi tingginya,” ungkap Alexander.

Diketahui Kongres XXXVIII GMKI digelar 22-30 November 2022. Presiden Jokowi diagendakan hadir akan membuka secara langsung kegiatan akbar 2 tahunan kelompok Cipayung itu.

Kongres XXXVIII yang dipusatkan di gedung Tammuan Mali’ Makale bakal dihadiri kurang lebih 1500 peserta dari 103 cabang yang tersebar di kota kota perguruan tinggi di berbagai provinsi di Indonesia.

Selain agenda studi meeting dan business meeting, Kongres XXXVIII GMKI juga diisi aksi sosial, yakni operasi bibir sumbing, sumbing langit-langit, dan donor darah. Selain itu, pameran UMKM dan ekonomi kreatif.

Untuk operasi bibir sumbing dan sumbing langit langit dilaksanakan pada 27-29 November di RSUD Lakipadada. Operasi tidak dipungut biaya alias gratis.

H-6 pelaksanaan kongres panitia terus mematangkan persiapan menyangkut event nasional itu. Seperti membenahi venue, memasang atribut disepanjang jalan protokol dan lain sebagainya. (Atjong)